Akademi Kepolisian atau sering disingkat Akpol adalah sebuah lembaga pendidikan untuk mencetak perwira Polri. adalah unsur pelaksana pendidikan pembentukan Perwira Polri yang berada di bawah Kalemdikpol. Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 Akpol bertujuan menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira Polri tingkat Akademi. Lama pendidikan 4 tahun dengan output pangkat Inspektur Dua Polisi. Pendekatan pendidikan melalui metode pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan.
Perjalanan sejarah Akademi kepolisian telah mengalami berbagai perubahan secara organisasi maupun tempat domisilinya sampai pada akhirnya menetap di Semarang.Tonggak berdirinya Akademi Kepolisian dimulai setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, para cendikiawan bangsa Indonesia mengambil alih kekuasaan pendidikan dari penjajah Jepang. Ambil alih tersebut termasuk pendidikan kepolisian “ Jawea Keisatsu Gakka” selanjutnya diganti menjadi Sekolah polisi Negara RI di Sukabumi. Sekolah inilah nantinya akan menjadi cikal bakal Akademi Kepolisian.
Pada tanggal 10 Juli 1959, Dengan Skep Presiden No. : 253/1959, Kepolisian Negara RI berubah menjadi Angkatan Kepolisian RI, dengan demikian Sekolah Polisi Negara di Sukabumi yang merupakan penyatuan dari Sekolah Inspektur Polisi di Bukit Tinggi dan Jogjakarta berubah menjadi Sekolah Angkatan Kepolisian. Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 1965, Sekolah Angkatan Kepolisian RI berubah menjadi Akademi Angkatan Kepolisian (AAK), diresmikan oleh Men Pangak Irjen. Pol Soetjipto Judodiharjo, dengan Skep Menhankam Pangab No.:468/5/B/65/M , pada tanggal 1 Oktober ini yang kemudian diperingati sebagai hari jadi Akademi Kepolisian. Pataka AAK berfalsafah Atmaniwedana Aryawirya Kretakarma diserahterimakan. Pada tanggal 16 Desember 1966, AAK diubah menjadi AKABRI bagian Kepolisian. Pada tanggal 29 Januari 1967, dibuka AKABRI bagian umum di Magelang dengan Taruna berasal dari pengiriman dari masing-masing angkatan dan Polri, Setelah menyelesaikan pendidkan selama 1 tahun di Magelang, Taruna AKABRI bagian Kepolisian dikirim ke Sukabumi untuk mengikuti pendidikan matra Kepolisian selama 3 tahun. Perjalanan sejarah selanjutnya pada tanggal 1 Juli 1980, Komplek AKABRI bagian Kepolisian di Semarang diresmikan penggunaannya oleh Kapolri Jendral PO. Drs. Awaloeddin Djamin MPA. Dengan Skep Kapolri No. POL Skep/36/I/1985 tanggal 24 Januari 1985 AKABRI Kepolisian berubah menjadi Akademi Kepolisian setelah AKABRI bagian dialihkan kembali kepada angkatan masing-masing, dan ditetapkan pula Pataka Akpol dengan tambahan pita diatas lambang bertuliskan Akademi Kepolisian, sasanti dibawah gambar lambang menjadi bertuliskan Atmaniwedana Kretakrama Aryawirya, gambar dibalik lambang semula lambang Akabri ” Bhineka eka Bhakti ” menjadi lambang Polri “Tribrata”.
Status: Kedinasan (Departemen Pertahanan)
Alamat: Jl. Sultan Agung 131, Candi Baru, Gajah Mungkur, Semarang 50232, Jawa Tengah. Telepon: (024) 8411680, 8411690, 8411700. Faks.: (024) 8310074. Gubernur: Irjen Pol Drs Ismerda Lebang. Masa jabatan: November 2002 – sekarang.
Sejarah Singkat
Tanggal Berdiri: 1 Oktober 1965 di Sukabumi
Pendiri: Departemen Pertahanan RI.
Pendiri/pelopor Sekolah Polisi bagian Menengah ini adalah R.S. Soekanto Tjokrodirdjo selaku Kepala Kepolisian Negara (waktu itu). Diresmikan Presiden RI pertma Ir Soekarno pada 17 Juni 1946 di Mertoyudan, Magelang. Pada 1 September 1946, Akademi Polisi pindah ke Jalan Senopati, Yogyakarta. Ketika Pemerintah RI pindah ke Jakarta, sekolah polisi ini ikut ke Jakarta (Jalan Tambak 2). Pada 1 September 1950, Akademi Polisi berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Pada 25 Mei 1965 dibentuk Sekolah Akademi Kepolisian (SAK) di Sukabumi.
Pada 1 Oktober 1965 SAK giliran berubah namanya menjadi Akademi Angkatan Kepolisian. AKABRI diresmikan 16 Desember 1965, dan AAK menjadi AKABRI Bagian Kepolisian. Kampus berpindah dari Sukabumi ke Candi Baru, Semarang. Nama akademi ini masih berubah lagi menjadi Akademi Kepolisian (1985), dan pada 9 April 1999 Akademi Kepolisian lepas dari Mako AKABRI (langsung di bawah Kapolri).
Profil
Jenjang pendidikan: D3. Jumlah mahasiswa (2003): 694 (Tingkat I –Taruni: 220, Taruni: 31. Tingkat II – Taruna: 199. Tingkat III: Taruna: 244).
Jumlah lulusan 2003: 243. Jumlah pendaftar (2002/2003): 15.000.
Jumlah mahasiswa diterima (2002/2003): 251. Jumlah alumni (1968-2002): 6.990. Jumlah dosen: 269 ( S1: 122, S2: 27, S3: 3, Profesor: 2, Lain-lain: 115). Luas kampus: 125 hektare.
Fasilitas Kampus
Ruang kuliah: Ruang Gabungan 1 (kapasitas 1.000 orang). Ruang Besar 1 (kapasitas 400 orang). Ruang Sedang 7 (kapasitas 80 orang). Ruang Kecil 20 (kapasitas 50). Ruang Simulasi 21 (kapasitas 15 orang). Perpustakaan: seluas 1.400 m2, koleksi 124.000 eksemplar. Laboratorium: Bahasa, Komputer, Fotografi, Forensik, Olah TKP. Kegiatan mahasiswa: Marching Band, Band, Beladiri, Kesenian daerah, Olahraga Umum, Keagamaan. Fasilitas lain: Lapangan olahraga (sepakbola, tenis lapangan terbuka dan tertutup), Gedung Olahraga, Stadion, Kolam renang, Doyo, Rumah Sakit, Asrama (Graha Taruna Wiratama Muda), Agrowisata, Ruang Rekreasi, Gedung Pertemuan, Pool Kendaraan.
Pendaftaran Mahasiswa Baru
Bagian informasi pendaftaran: Polda, Polwil, Poltabes, Polres seluruh Indonesia. Waktu pendaftaran: April-Mei. Syarat: 1.Persyaratan Umum: Warga Negara Indonesia. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Setia kepada NKRI. Berpendidikan minimal SMU/sederajat. Usia minimal 18 tahun. Sehat jasmani dan rohani. Tidak pernah dipidana sebagai pelaku kejahatan. Berjiwa jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. Bersedia bertugas di semua bidang tugas kepolisian.
2.Persyaratan Lain: Berijazah serendah-rendahnya SMA/sederajat dengan ketentuan: Lulusan 1999 atau sebelumnya dengan nilai minimal rata-rata 7. Lulusan 2000-2002, dengan nilai rata-rata minimal 6,5 untuk jurusan IPS, 5,75 untuk jurusan IPA. Bagi yang masih kelas III SMU menggunakan nilai rapor rata-rata semester I minimal 7 (disahkan kepala sekolah). Lulusan D3/S1 dan Bintara/Tamtama Polri, berijazah SMU/sedarajat sesuai ketentuan di atas. Lulusan yang mempunyai visus mata dapat dikoreksi sampai dengan 1 dioptri, NEM/HUAN rata-rata minimal 7,5 untuk IPS dan 7 untuk IPA. Usia pada saat pembukaan Pendidikan Pembentukan Taruna/i Akpol, merujuk tahun 2003, maksimal 22 tahun untuk AMA/SMU/MA, 23 tahun untuk Umum (D3/S1), 24 tahun untuk Bintara/Tamtama Polri. Tinggi badan minimal: Pria: 163 cm, Wanita: 160 cm. Belum pernah menikah dan sangggup tidak menikah selama pendidikan. Bersedia menjalani ikatan dinas pertama selama 10 tahun terhitung sejak dilantik menjadi perwira Polri. Tidak sedang terikat perjanjian ikatan dinas dengan instansi lain.
Bagi yang sudah bekerja tetap sebagai pegawai/karyawan/anggota Polri: Mendapat persetujuan/rekomendasi Kepala Jawatan/Instansi/Satker bersangkutan. Bersedia dilepas dari status pegawai/karyawan/anggota Polri bila diterima dan ikut pendidikan Taruna/i Akpol. Khusus anggota Polri yang saat mendaftar memiliki masa dinas 2 tahun dan Daftar Penilaian minimal 75:
· Mengikuti dan lulus ujian/pemeriksaan yang meliputi: Pemeriksaan kelengkapan administrasi. Tes parade/peragaan. Tes kemampuan jasmani. Tes psikologi. Tes potensi akademik, meliputi Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika. Tes kesehatan badan. Pantukir (tingkat daerah dan pusat). Penelusuran mental kepribadian.
· Berdomisili di wilayah Polda setempat minimal 1 tahun. Ini dibuktikan dengan KTP dan Kartu Keluarga atau lulusan SMA/SMU/MA di wilayah Polda setempat dengan lama pendidikan minimal 1 tahun.
· Diutamakan calon yang mempunyai Talent Scouting: Prestasi Ilmu Pengetahuan minimal tingkat nasional. Kemahiran/keterampilan komputer/analis komputer. Kemampuan berbahasa asing aktif minimal setingkat Post-Intermediate. Hal-hal lain yang berkaitan dengan persyaratan penerimaan calon Taruna/i Akpol TA 2002 akan diatur dalam Surat Keputusan tersendiri.
Jalur pendaftaran: Seleksi: 1. Pemeriksaan kelengkapan administrasi. 2. Tes parade/peragaan. 3. Tes kemampuan jasmani. 4. Tes psikologi. 5. Tes akademik (Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Tes Kesehatan Badan, Pantukir dan Penelusuran Mental (Kepribadian).
BIAYA PENDIDIKAN
Seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh negara.
Lain-lain
Kerjasama dengan perguruan tinggi/lembaga dalam negeri: Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Universitas Katolik Soegiyopranoto Semarang, Sekolah Tinggi Farming Semarang.
Kerjasama dengan instansi lain: Polda-polda dan jajarannya, Pemda Provinsi dan jajarannya, Pemerintah Kota Semarang. Pengembangan sistem belajar mengajar di Akpol: a. Bentuk ceramah, simulasi, kuliah kerja, diskusi, karya tulis dan tutorial. b. Latihan: Matra Kepolisian, Integratif (Latsitarda, Porsimaptar). c. Pengasuhan Taruna mencakup 6 aspek makro: 1. Mental spiritual dan ideologi. 2. Watal insal Bhayangkara. 3. Kepemimpinan. 4. Keterampilan matra Kepolisian. 5. Motivasi belajar dan olah pikir. 6. Ketrampilan olahraga dan kesamaptaan jasmani.
Program Studi
Fakultas Jurusan Program Studi Jenjang Program Akreditasi Poin 1 Poin 2 Tahun Akr. Catatan
Kepolisian D3 reguler
1 komentar:
persyaratan yang lebih detail dan mudah dimengerti tentang biaya dll. mohon dikirim ke email saya di peceyrofik@gmail.com saya sangat membutuhkan informasi tersebut. karena saya masih ragu dengan biaya yang dijelaskan tadi. terima kasih
Posting Komentar